Kurikulum Merdeka : Apa Saja Yang Berubah ?


Kurikulum Merdeka : Apa Saja Yang Berubah ? - Pemerintah melakukan perubahan kurikulum K13 menjadi Kurikulum merdeka berdasarkan hasil evaluasi pada kurikulum lama dimana kompetensi K13 terlalu luas sulit dipahami maupun di implementasikan, kurikulum tersebut belum sesuai sepenuhnya terutama di daerah, ditambah dengan kopentensi baru yang harus dimasukan seperti kopentensi teknologi yang penting di abad 21.

Selain itu kurikulum lama tidak memberikan keleluasaan yang menyebabkan pembelajaran menjadi padat, dari pendekatan tematik juga tanpa ada pilihan pendekatan lain dan masih bersifat kaku, di jenjang pendidikan atas penjurusan kurang memberikan kelulusan dimana pilihan tidak sesuai dengan potensi, minat dan bakat pelajar.

 

Pada implementasi seringkali menyulitkan guru dalam membuat perencaan dan rumusan kopetensi masih terpisah-pisah. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut pemerintah melakukan revisi kurikulum lama agar sesuai dengan pendidikan saat ini berbasis kebutuhan pelajar diharapkan dapat berkembang jalu lebih baik.

Inti dari pengembangan kurikulum tertuang dalam orientasi holistik, berbasis kompetensi bukan konten, kontekstual dan personalisasi diharapkan kurikulum baru dapat memberikan pelajaran berbasi projek dalam pengembangan soft skills dan karakter, berfokus pada materi ensensial, feksibel sesuai dengan kemampuan murid.

 

Contoh Produk K13

Hasil dari kurikulum K13 sudah sangat terasa tidak sesuai, admin sendiri merasakanya dimana saat sekolah dulu mengambil jurusan IPA saat kuliah pilih jurusan kelompok IPS yaitu Penjaskes, setelah bekerja ternyata bidang pekerjaan IT. Itu salah satu contoh dari hasil kurikulum K13 diluar sana ada jutaan pelajar yang merasakan hal sama seperti admin dimana apa yang dipelajari di sekolah tidak sesuai minat dan tuntutan dunia kerja.

 

Ilustrasi Kurikulum Merdeka

Dengan adanya kurikulum baru ini diharapkan dapat memberikan perbaikan dunia pendidikan Indonesia, contoh sederhana dari kurikulum merdeka yaitu apila pelajar A berencana untuk mengambil kuliah IT saat kuliah maka disekolah pilihan kelompok mata pelajaran dapat dipilih sesuai dengan minat dan bakat dari pelajar tersebut, sedangkan bagi yang ingin bekerja menambah kemampuan soft skill dari pembelajaran berbasis projek yang ada di sekolah.

Bagi para guru maupun siswa/i berikut admin memberikan rincian mengenai perubahan apa saja yang ada di kurikulum merdekaf dari jenjang paud, TK, SD, SMP, SMA, SMK, hingga SLB selengkapnya dibawah ini dikutip dari Kurikulum Prototipe di sekolah rintisan.


ISI Kurikulum Merdeka


Paud/TK

  1. Kegiatan bermain sebagai proses belajar utama
  2. Penguatan literasi dini dan penanaman karakter melalui bermain sambil belajar berbasis buku bacaan anak.
  3. Fase forndasi untuk meningkatkan kesiapan anak bersekolah.
  4. Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil pelajar pancasila dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal.

 

Sekolah Dasar (SD)

  1. Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman holistik untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan sosial (IPAS)
  2. Integrasi camputational thingking dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS.
  3. Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan.
  4. Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil pelajar pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran.

 

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

  1. Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib.
  2. Panduan untuk guru Informatika disiapkan untuk membantu guru pemula, sehingga guru mata pelajaran tidak harus berlatar belakang pendidikan informatika.
  3. Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil pelajar pencasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran.

 

Sekolah Menengah Atas (SMA)

  1. Program Peminatan penjurusan tidak diberlakukan.
  2. Kelas 10 pelajar menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Mata pelajaran yang di pelajari serupa dengan di SMP.
  3. Kelas 11 & 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari kelompok mapel wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompk MIPA, IPS, Bahasa dan Keterampilan Vokasi sesuai dengan minat, bakat, dan aspirasinya.
  4. Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil pembelajaran pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran.
  5. Pelajar wajib menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan.

 

Sekolah Menengah Kejuruan

  1. Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran.
  2. Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan menigkat dari 60% ke 70%.
  3. Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait.
  4. Praktek kerja lapangan (PKL) wajib 1 semester.
  5. Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahlian.
  6. Alokasi waktu khusus projek penguatan pelajar untuk meningkatkan soft skill (karakter dari dunia kerja)

 

Sekolah Luar Biasa (SLB)

  1. Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan intelektual.
  2. Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual capaian pembelajaran sama dengan sekolah reguler. Dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
  3. Pembelajaran berbasis projek sama dengan sekolah reguler dengan kedalaman materi dan aktivitas sesuai dengan karateristik dan kebutuhan pelajar di SLB.

 

Alokasi Waktu

Alokasi waktu belajar berkurang 1 jam dari waktu rata-rata kurikulum sebelumnya dari setiap mata pelajaran hanya saja total jam pertahun sama secara keseluruhan perbedaanya dari sisa waktu yang sudah di kurangi digunakan untuk projek.